Formulir Kontak

 

Budak


Dulu sewaktu masih SD (SD pada jaman saya, hmm Tahun 2000an lah). Apabila kita ketinggalan sebuah buku atau pensil kita kalang kabut untuk ingin mengambilnya di rumah segera, yaa karena mungkin ada PR nya di dalam buku itu, atau hanya punya sebuah pensil itu satu satunya. Dengan segera mengayuh sepeda onthel kecil dengan cepat agar dapat segera sampai rumah. "hanya" untuk mengambil sebuah buku atau pensil tersebut. Bukan hanya lagi, tapi sebuah perjuangan pada jam pelarajan berikutnya. Namun masa itu sudah tidak ada semenjak memasuki bangku SMK menjelang Kuliah, dimana buku hanya sebagai pelengkap saja, bukan hal utama dalam menuntut ilmu. yaa Smartphone itu yang menjadi hal utama dalam menuntut ilmu ini. 
Seringkali kita mengabaikan sebuah buku atau pensil, mungkin karena sudah tersedia pada smartphone menggunakan note, atau media simpan yang lainnya. Dengan smartphone semua menjadi lebih mudah telpon, sms, browsing, seolah smartphone sudah mengambil alih kehidupan orang yang memakainya tersebut. Seringkali pulsa habis haru segera di belikan, limit kuota internet segera mengisi atau beli paket internet, lebih kalang kabutnya lagi kalau baterai hampir habis, dengan segera mencari sumber daya listrik atau menggunakan powerbank, dan LEBIH kalang kabut lagi pas smartphone tak terasa di saku celana atau di dalam tas (tertinggal di rumah), dengan segera pulang untuk mengambilnya meski sudah terlambat kerja atau kuliah. Apabila yang tertinggal sebuah buku tulis, atau pensil di jaman sekarang bukan lah hal yang terpenting, "tertinggal yaa sudah" tanpa ada niat untuk mengambilnya. Tak seperti dulu sewaktu SD. 
Baru menyadari saya diperbudak oleh sebuah alat, alat canggih yang membuatku menjadi malas, karena semua berada di smartphone tersebut.

Jaga kesehatan dengan berolahraga teratur dan seimbang, bukan olahraga melalui smarthone "game" 
Sekian wae matur thankyou

Total comment

Author

Devit

0   komentar

Cancel Reply